Monday, June 27, 2016

Jilbab itu Nggak Wajib, yang Penting Hatinya Terhijab | Ketika Beragama dengan Logika

Akhir - akhir ini di media sosial banyak beredar statemen yang dilontarkan presenter berita wanita terkenal yang sudah memiliki banyak penggemar dan pengagum serta merupakan anak dari seorang tokoh di Indonesia. Terlepas ini fakta apa hanya rekayasa semata, saya tercengung dengan isi statement tersebut yang menyatakan jilbab atau hijab itu tidak wajib.

Syeitan mulai memainkan peranya dengan memasukan logika manusia dalam beribadah dan beragama. Syeitan menyusupkan dengan halus logika -logika dalam beragama.

https://idealislamuslimah.wordpress.com/2011/07/02/jilbab-bukan-kerudung-kerudung-bukan-jilbab-muslimah-wajib-baca/

Firman Alloh yang jelas mewajibkan hijab untuk istri-istri, anak-anak perempuan orang mukmin, seolah tidak di indahkan.

Memang setiap proses hijrah membutuhkan waktu dan hidayah serta ilmu. Namun dengan adanya statement ini, saya khawatir akan merobohkan pilar-pilar yang mulai kokoh terbentuk dengan susah payah. 

Semoga Alloh selalu membimbing dan menunjukan jalan Nya yang lurus agar kita semua terhindar dari hal-hal yang merusak keimanan kita. Mohon maaf bila banyak khilaf dalam tulisan ini.

Thursday, April 23, 2015

Helloouw... Assalamualaikum...



Mulai 13 bulan lalu, si "Aku" sudah menjadi "Kita" :-)


Monday, July 19, 2010

Percapakan Imam Al Ghazali dengan Muridnya

Pasti sudah banyak yang mendengar tentang nasehat Imam Ghazali ini kepada para muridnya. Saya kutip di sini percakapannya untuk merefresh kembali, dan mengambil hikmahnya:
Imam Ghazali = “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?”
Murid 1 = “Orang tua
Murid 2 = “Guru
Murid 3 = “Teman
Murid 4 = “Kaum kerabat
Imam Ghazali = “Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati” ( Surah Ali-Imran :185).

Thursday, June 24, 2010

Milik Anda, Bukan Milik Ku

Pernah di Syibam, ada seorang shalih memegang jabatan hakim. Selama bertahun-tahun tidak ada seorang pun yang mengadukan masalahnya.
Suatu hari ia mengeluh kepada penduduk kota, “Mengapa di antara kalian tak ada yang berkelahi ? Mengapa tak ada yang bersengketa ?”
Penduduk Syibam menjawab, “Penghuni kota ini antara yang satu dan yang lain telah didamaikan Al-Quran. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah (Q.S. Asy-Syura (42) ayat 40). Mereka tidak butuh engkau. Apa yang hendak engkau hakimi jika mereka telah bersatu ?”

Thursday, June 17, 2010

The Secrets: Kesaksian Iblis Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahaipenghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.” Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu”. Beliau melanjutkan, “Itu iblis, laknat Allah bersamanya”.
Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”. Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Sunday, June 6, 2010

Sahabat

apabila kita ingin bersahabat, janganlah karena kelebihanya, karena mungkin dengan satu kelemahanya, kita mungkin akan menjauhinya

andai kita ingin berteman, janganlah karena kebaikanya,karena mungkin dengan satu keburukan, kita akan membencinya

andai kita inginkan seorang teman, janganlah karena sifat cerianya, karena andai dia tidak pandai menceriakan, kita mungkin akan menyalahkannya

andai kita inginkan sahabat yang satu, janganlah karena ilmunya, karena apabila dia buntu, kita mungkin akan memfitnahnya

Friday, June 4, 2010

Imam Hasan Al Bashri dan Tetangga Nasrani

Imam Hasan Al Bashri adalah seorang ulama tabi’in terkemuka di kota Basrah, Irak. Beliau dikenal sebagai ulama yang berjiwa besar dan mengamalkan apa yang beliau ajarkan. Beliau juga dekat dengan rakyat kecil dan dicintai oleh rakyat kecil.

Imam Hasan Al Bashri memiliki seorang tetangga nasrani. Tetangganya ini memiliki kamar kecil untuk kencing di loteng di atas rumahnya. Atap rumah keduanya bersambung menjadi satu. Air kencing dari kamar kecil tetangganya itu merembes dan menetes ke dalam kamar Imam Hasan Al Bashri. Namun beliau sabar dan tidak mempermasalahkan hal itu sama sekali. Beliau menyuruh istrinya meletakkan wadah untuk menadahi tetesan air kencing itu agar tidak mengalir ke mana-mana.